Pages

Sunday 28 October 2018

Bila Alam Nyata dan Alam Mimpi Hadir Brrsamaan?

Alam Mimpi dan Alam Nyata dua sisi satu mata uang

Makanya jangan remehkan mimpi dan juga jangan peluk kenyataan ini erat-erat.

biarkan dan izinkan dua-duanya datang,  dan terus mengalir dan berlalu...

hanya saksikan dan nikmati...

abaikan analisis,  komentar,  apalagi coba-coba memahaminya

Apalagi coba-coba menindak lanjuti atau membetikan reaksi kepadanya...

Tidak berarti keduanya palsu atau tidak berguna tetapi lebih berarti jangan lama-lama di situ bersamanya apalagi memegangnya apalagi menyimpannya

Kita harus alirkan itu,  biarkan sia datang dan setelah itu langsung sekali lagi langsung mengalir berlalu petgi

Kata orang itu cara hiduo orang umur panjang.

Apa tanggapan mu????

Tuesday 16 October 2018

Enterpreneur West Papua Siap Buka Usaha di East Papua

Jhon Yonathan Kwano sebagai direktur PAPUAmart.com telah mengunjungi Papua New Guinea sebanyak dua kali ke ibukota East New Guinea atau Papua New Guinea (PNG). Tujuan kunjungan untuk merintis usaha minimarket  PAPUAmart.com dan cafe Bananaleaf dan Kios kklingkar.com di ibukota negara dan provinsi di PNG.

Kunjungan pertama dilakukan dalam perjalanan pulang dari penjajagan bisnis di Republik Vanutu awal tahun 2018. Jhon Yonathan Kwano telah melakukan studi awal untuk bisnis di Vanuatu tetapi kondisi di sana membutuhkan usaha harus ada di PNG sebelum Vanuatu karena secara praktis lebih tepat kalau jaringan bisnis untuk ke Melanesia dibangun di Port Moresby, ibukota PNG.

Dari kedua kunjungan ke PNG telah dijajagi beberapa kegiatan bisnis yang sudah harus jalan pada tahun 2019.

Saya sempat berdiskusi dengan salah seorang pengusaha di Denpasar Bali. Saya sampaikan peluang yang begitu matang menganga.  Dia sangat bersemangat dan akan mengusahakan modal kalau perlu.

Sebelum dia mulai menanggapi kesan pesan saya pertama-tama dia tanyakan "Kan gubernur Papua sudah banyak kali ke PNG dan saya baca sudah ada banyak deal-deal bisnis? "

Saya jawab sederhana orang Papua di barat dan timur New Guinea itu satu bangsa satu ras satu kelakuan.  Salah satu kelakuan yang bisa saya beritahu terkait pertanyaan bapak adalah kesamaan kelakuan bahwa kebanyakan orang Papua itu bicara berdasarkan susana "ale'nggen kenok" artinya dalam situasi kehangatan setelah bertemu apa saja bisa disinggung dan apa saja bisa dianggap beres.

Jadi kelihatannya sudah ada deal padahal orang Papua itu kebanyakan bicara mimpi siang bolong.  Langkah kongkrit justru selalu datang dari Jawa,  Toraja,  Medan dan Makassar.  Itu fakta bikan mitos bukan fiksi.

Setelah berkunjung dua kali dan bertemu dengan beberapa orang di PNG yang tertarik dengan Enterpreneur Papua sudah disepakati kerjasama bisnis Port Moresby - Port Numbay dalam tahun 2019.

Saya Jhon Yonathan Kwano berharap Lukas Enembe sebagai sahabat sebangsa setanah air dan sebagai pemegang kuasa atas administrasi dan sumber ekonomi di Provinsi Papua dan Mandatjan di Provinsi Papua Barat akan mendukung langkah PAPUAmart.com ini

Thursday 27 September 2018

Bisiness in Papua New Guinea is in "Wonok Ndindi" State

"Wonok ndi-ndi" is in Lani of West Papua language meaning chaotic dog or pig-like eating habit in operation. Basic law of the nature according to Charles Darwin perfectly in operations here in the largest city in Melanesia : Port Moresby.

We must acknowledge that this law of the strongest as the winner(s) and the weakest looses and finally wipped out is operational within Melanesian tribal society. What is missing right now in city life,  particularly in Port Moresby is the norms and values,  and the systems in which the law and the game operate. 

There is a system that we name it today as "wantok systen" that is in operation in every aspect of our lives.  Inside the systems we have values and norms that are commonly accepted and practiced from generation to generation. The norm such as "we must greet and have a talk with anyone we meet a new person or our own friends,  families and relatives" is not applicable anymore in Port Moresby today. Such an act can be treated with cautions and suspicion.

Another example in the village we are strongly advised to help those in need and feed foreigners who happen to passing by our house while we are eating. This is somewhat a "tambu" or forbiden act in the city today.

Another example again,  in the village elders are respected as wisemen,  but in the city they are treated as retired useless living being that should be dumped into elderly house and those modern educated inexperienced under equiped youth become the one people listen to.

The result is the young Papuans loose momentum. They arw still reading books, talking and talking,  do not know and therefore cannot do anything at all.  Foreigners see this as the golden opportunity for them to operate freelu,  lightly and as fast as possible.

The atmosphere that Port Moresby is on fire,  and everyone is on alert,  suspicious of each other, make use of the local youth that are still talking and reading a lot and doing nothing, take anything that can taken,  robb as the situation allows, take away as manu and as much as possible before the fire is off,  before those talkative Papuans start realising they are useless and their country is beeing "looted" due to their own ignorence,  innosence, and foolishness

Tuesday 25 September 2018

The Language of Politics is Doing the Business

What I mean by this statement is that particularly in thia 21st century and onwards all should be well aware that politics of a country or what a country wants and likes are expressed clearly in business deals and activities.

Therefore questions like "what do you think about or your opinion on....? " is in itself seeking for a wrong answer that we all can guess: politically correct statements but sccio-culturally misleading. And of course yjis is not the statement baseson the truth, i.e, business deals and activities.

The Indonesian president Joko Widodo has visited many countries in his term of presidency just like other presidents in the world do. He also made many public statements on the relation between his country and their countries.

From all these, one needs to dig deeper and ask this queation, "how many business deals have been signed or underway ? "

The answer(s) to this question will make one understands the language of the politics being played out in the fields.  Only then one will understand the language of politics in this 21st century.

Only then one will be regarded as the 21st century politician, who practices the up to date version of our political theory.  Remember, I am not talking about Economics. I am talking about business that is the language of current politics.

Friday 8 June 2018

This is the day which the Lord hath made; we will rejoice and be glad in it

This is the day which the Lord hath made; we will rejoice and be glad it

Hari ini hari nua Tuhan,  yang telah diciptakan Tuhan,  mari kita bersuka-ria di dalamnya.

Itulah seharusnya pola hidup,  sikap hidup, warna hidup, motto hidup setiap orang yang sukses, bermental juara,  kaya,  pemimpin sukses,  dan penikmat hidup.

Banyak dari kita selalu memikirkan hal-hal yang akan terjadi besok atau lusa atau kapan-kapan masih dalam kegelisahan jiwa kita.  Tetapi begitu sering kita menjadikan kekuatiran dan kegelisahan itu mengambil alih energi kita sehingga kita menjadi terkuras hanya dalam dunia hanya memikirkan kemungkinan dan menduga-duga skenario terburuk bagi kita.

Mari  kita keluar dari belenggu Iblis yang selalu membawa kesialan dan berpegang kepada kebenaran sejati dari para tokoh agama,  tokoh politik, pengusaha sukses dan penikmat hidup berdasarkan KEBENARAN,

One Day at a Time....

I have succeeded in overcoming my fear of loneliness, my fear of want. I am happy and fairly successful now and have a lot of enthusiasm and love for life.

I know now that I shall never again be afraid, regardless of what life hands me. I know now that I don’t have to fear the future.

I know now that I can live one day at a time—and that ‘Every day is a new life to a wise man.’ “

Saya telah beruasil dalam mengatasi ketakutan saya terhadap kesendirian, ketakutan tentang keinginan ku,  saya bahagia dan lumayan berhasil saat ini dan punya banyak entusiasme dan mencintai hidup.

Saya tahu sekarang bahwa saya tidak akan pernah lagi takut, entah apapun hidup ini suguhkan padaku. Saya tahu sekarang bahwa saya tidak perlu takut masa depan.

Saya tahu bahwa saya busa hidup sehari demi sehari --dan hahwa *bagi orang bijak setiapj hati adalah hidup yang baru.

Ini kutipan dari buku yang saya sebutkan sebelumnya. Silakan terjemahkan di www.google.com

Terimakasih

‘Every day is a new life to a wise man.’

Hari ini saya sedang membacsa buku berjudul "How to Stoo Worrying and Start Living " oleh Dale Carnegie, 24 Agustus 2010.

Dalam cerita pendahuluannya sang penulis bercerita tentang khotbah Yesus dalam Doa Bapa kami yang berbunyi "berilah kami pada hari ini makanan secukupnya.. "

Matius 6:11
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

Lukas 11:3
Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya

Diuraikan dalam tulisan ini betapa banyak orang menjadi gila,  bangkrut, melarat bahkan mati karena kuatir akan apa yang akan terjadi besok.

Banyak psikolog, teolog, pengusaha dan Enterpreneur sudah memberikan contoh yang jelas dan pasti bahwa memang setiap orang perlu memikirkan apa yang akan twrjadi atau dilakukan besok. Tetapi mereka sarankan, "kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.."

Mereka memberikan contoh hidup mereka sendiri bahwa ajaran agama,  filsafat, psikologi, agama, pengusaha dan polisi semua sepakat,  lakukan satu hal demi satu hal,  sehari demi sehari,  sekali lalu sekali lagi dan sekali lagi begitu seterusnya.

Dalam hidup kita di Tanah Papua selalu diwarnai dengan rasa kuatir ini dan itu sampai-sampai kita menjadi manusia yanh hidup dalam kekuatiran dan kegelisahan. Tidak salah kalau ada kekuatiran tetapi kekuatiran tidak boleh kita biarkan meracuni apa yang harus kita lakukan dan apa yang sebenarnya dapat kita lakukan dengan mudah.

Mari kita meminta dan menikmati makanan kami SECUKUPNYA untuk hari ini dan kalau mita masih diberi waktu besok hari maka sambutlah hari baru itu dengan sukacita dan jalanilah dengan fokus kepada saru hal dikerjakan per satu hal,  satu hari per satu hari.

Rencana, mimpi besar dan doa kesuksesan harus kita panjatkan tetapi kita harus fokus selalu kepada saat ini hari ini dan dikerjakan satu per satu.