Pages

Friday 8 June 2018

This is the day which the Lord hath made; we will rejoice and be glad in it

This is the day which the Lord hath made; we will rejoice and be glad it

Hari ini hari nua Tuhan,  yang telah diciptakan Tuhan,  mari kita bersuka-ria di dalamnya.

Itulah seharusnya pola hidup,  sikap hidup, warna hidup, motto hidup setiap orang yang sukses, bermental juara,  kaya,  pemimpin sukses,  dan penikmat hidup.

Banyak dari kita selalu memikirkan hal-hal yang akan terjadi besok atau lusa atau kapan-kapan masih dalam kegelisahan jiwa kita.  Tetapi begitu sering kita menjadikan kekuatiran dan kegelisahan itu mengambil alih energi kita sehingga kita menjadi terkuras hanya dalam dunia hanya memikirkan kemungkinan dan menduga-duga skenario terburuk bagi kita.

Mari  kita keluar dari belenggu Iblis yang selalu membawa kesialan dan berpegang kepada kebenaran sejati dari para tokoh agama,  tokoh politik, pengusaha sukses dan penikmat hidup berdasarkan KEBENARAN,

One Day at a Time....

I have succeeded in overcoming my fear of loneliness, my fear of want. I am happy and fairly successful now and have a lot of enthusiasm and love for life.

I know now that I shall never again be afraid, regardless of what life hands me. I know now that I don’t have to fear the future.

I know now that I can live one day at a time—and that ‘Every day is a new life to a wise man.’ “

Saya telah beruasil dalam mengatasi ketakutan saya terhadap kesendirian, ketakutan tentang keinginan ku,  saya bahagia dan lumayan berhasil saat ini dan punya banyak entusiasme dan mencintai hidup.

Saya tahu sekarang bahwa saya tidak akan pernah lagi takut, entah apapun hidup ini suguhkan padaku. Saya tahu sekarang bahwa saya tidak perlu takut masa depan.

Saya tahu bahwa saya busa hidup sehari demi sehari --dan hahwa *bagi orang bijak setiapj hati adalah hidup yang baru.

Ini kutipan dari buku yang saya sebutkan sebelumnya. Silakan terjemahkan di www.google.com

Terimakasih

‘Every day is a new life to a wise man.’

Hari ini saya sedang membacsa buku berjudul "How to Stoo Worrying and Start Living " oleh Dale Carnegie, 24 Agustus 2010.

Dalam cerita pendahuluannya sang penulis bercerita tentang khotbah Yesus dalam Doa Bapa kami yang berbunyi "berilah kami pada hari ini makanan secukupnya.. "

Matius 6:11
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

Lukas 11:3
Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya

Diuraikan dalam tulisan ini betapa banyak orang menjadi gila,  bangkrut, melarat bahkan mati karena kuatir akan apa yang akan terjadi besok.

Banyak psikolog, teolog, pengusaha dan Enterpreneur sudah memberikan contoh yang jelas dan pasti bahwa memang setiap orang perlu memikirkan apa yang akan twrjadi atau dilakukan besok. Tetapi mereka sarankan, "kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.."

Mereka memberikan contoh hidup mereka sendiri bahwa ajaran agama,  filsafat, psikologi, agama, pengusaha dan polisi semua sepakat,  lakukan satu hal demi satu hal,  sehari demi sehari,  sekali lalu sekali lagi dan sekali lagi begitu seterusnya.

Dalam hidup kita di Tanah Papua selalu diwarnai dengan rasa kuatir ini dan itu sampai-sampai kita menjadi manusia yanh hidup dalam kekuatiran dan kegelisahan. Tidak salah kalau ada kekuatiran tetapi kekuatiran tidak boleh kita biarkan meracuni apa yang harus kita lakukan dan apa yang sebenarnya dapat kita lakukan dengan mudah.

Mari kita meminta dan menikmati makanan kami SECUKUPNYA untuk hari ini dan kalau mita masih diberi waktu besok hari maka sambutlah hari baru itu dengan sukacita dan jalanilah dengan fokus kepada saru hal dikerjakan per satu hal,  satu hari per satu hari.

Rencana, mimpi besar dan doa kesuksesan harus kita panjatkan tetapi kita harus fokus selalu kepada saat ini hari ini dan dikerjakan satu per satu.